
Pada keadaan penyakit yang sudah sangat parah, pasien atau keluarga pasien mungkin saja meminta dokter untuk mengakhiri penderitaan pasien dengan euthanasia atau juga dikenal dengan suntik mati. Seperti apa proses euthanasia?
Euthanasia     adalah pengakhiran  kehidupan seseorang yang sedang dalam  keadaaan     sangat sakit untuk  membebaskannya dari penderitaan. Euthanasia    diklaim   tidak menimbulkan  rasa sakit atau menimbulkan rasa sakit yang      minimal.
Seseorang     yang mengalami  euthanasia biasanya memiliki kondisi penyakit  yang     tidak dapat  disembuhkan. Tapi ada kasus lain yang mana beberapa   orang    ingin  hidupnya berakhir.
Dalam     banyak kasus, hal itu  dilakukan atas permintaan pasien sendiri,      tetapi ada saat-saat ketika  pasien mungkin terlalu sakit keputusan      dibuat oleh saudara, tenaga  medis atau dalam beberapa kasus oleh      pengadilan.
Euthanasia     ini hanya terjadi di  beberapa negara saja seperti Belanda,  Swiss    atau  Amerika. Tapi lebih  banyak negara yang melarang pelaksanaan      euthanasia.
Euthanasia   terbagi dalam berbagai    bentuk, yang  masing-masing membawa yang   berbeda kebenaran dan kesalahan     masing-masing, antara lain:
 1. Eutanasia aktif dan pasif
Dalam      euthanasia aktif, dokter atau tenaga langsung dan sengaja     menyebabkan   kematian pasien, misalnya dengan memberikan pasien obat     secara   overdosis, memberikan tablet sianida atau menyuntikkan zat-zat     yang   mematikan ke dalam tubuh pasien.
Euthanasia     pasif terjadi ketika  pasien meninggal karena para profesional   medis    tidak melakukan sesuatu  yang diperlukan untuk menjaga pasien   tetap    hidup atau menghentikan  melakukan sesuatu yang menjaga agar  pasien     tetap hidup.
Contoh     euthanasia pasif antara  lain mematikan mesin penunjang hidup,    melepas   sebuah tabung makan,  tidak melakukan operasi memperpanjang   hidup   atau  tidak memberikan obat  memperpanjang hidup.
2. Euthanasia sukarela dan non-sukarela
Eutanasia      sukarela terjadi atas permintaan dari pasien atau orang yang  akan      meninggal, misalnya dengan menolak perawatan medis, meminta       perawatannya dihentikan atau mesin pendukung kehidupannya dimatikan atau       menolak untuk makan.
Sedangkan     euthanasia  non-sukarela terjadi ketika pasien sadar atau  tidak,     sehingga ada orang  lain yang mengambil keputusan atas namanya.
Euthanasia     non-sukarela bisa  terjadi pada kasus-kasus seperti pasien  sedang     koma, pasien terlalu  muda (misalnya bayi), orang pikun, mengalami      keterbelakangan mental  yang sangat parah atau gangguan otak parah.
 3. Euthanasia langsung
Euthanasia      langsung berarti memberikan perlakuan (biasanya untuk  mengurangi    rasa   sakit) yang memiliki efek samping mempercepat kematian  pasien.
 4. Bantuan bunuh diri
Hal      ini biasanya mengacu pada kasus-kasus yang mana orang yang akan  mati      membutuhkan bantuan untuk membunuh dirinya sendiri dan meminta   tenaga     medis untuk melakukannya.
http://unikboss.blogspot.com/2010/10/proses-suntik-mati-euthanasia.html