Ketika  berbicara tentang obat anda pasti berasumsi sebuah metode zat yang  dapat digunakan untuk pengobatan. Namun, asal-usul sering terabaikan  karena yang terpenting adalah manjur dan aman untuk digunakan. Padahal  tak jarang penemuan obat berawal dari hal-hal yang kotor dan  menjijikkan.
Dikutip  dari MSN Health, bahan-bahan obat yang tidak lazim namun telah  memberikan manfaat besar bagi dunia kesehatan adalah sebagai berikut.
Urine Kuda Bunting
Terapi  sulih hormon untuk mengatasi gejala menopause pertama kali dibuat dari  urine wanita hamil. Kandungan hormon yang tinggi pada urine tersebut  dapat mengatasi gangguan menopause akibat ketidakseimbangan hormon.
Namun  karena urine wanita hamil tidak mungkin diusahakan dalam jumlah banyak  dan teratur, industri farmasi melirik urine kuda bunting sebagai  gantinya. Oleh karena itu terapi sulih hormon pertama dinamakan  Premarin, kependekan dari Pregnant Mare Urine (urin kuda bunting).
Urine Wanita Menopause
Pada  tahun 1960-an, Dr Bruno Lunenfeld mengembangkan obat untuk wanita yang  sulit punya keturunan karena kekurangan hormon folicle stimulating  hormone (FSH). Berkebalikan dengan Premarin, obat untuk kesuburan ini  justru dibuat dari urine wanita menopause yang dikenal banyak mengandung  FSH.
Kabarnya,  obat yang kini dikenal dengan nama menotropin ini pertama kali dibuat  dari urine para biarawati yang hidup selibat (hidup membujang) hingga  menopause. Urine manusia masih dipakai hingga saat ini, meski tidak lagi  diambil dari biara melainkan dari para wanita menopause di wilayah  Amerika Latin.
Liur Kadal Berbisa
Gila  Monster (Heloderma suspectum) merupakan kadal berbisa yang mematikan,  namun menyimpan manfaat besar bagi penderita diabetes. Dr John Eng  bersama peraih nobel kedokteran Rosalyn Yalow berhasil mengisolasi  liurnya, lalu memanfaatkannya untuk memacu produksi insulin oleh  pankreas.
Dr  John lantas mendaftarkan temuannya itu sekitar tahun 1980-an. Tak lama  sesudahnya, ia juga mematenkan versi sintetis dari liur Gila Monster  yang kini dikenal dengan nama Byetta (exenatide).
Jengger Ayam dan Lobster
Asam  hialuronat merupakan salah satu obat penting untuk mengatasi radang  sendi. Meski manfaatnya begitu besar, obat ini dibuat dari bahan sepele  yang seringkali luput dari perhatian yakni jengger ayam.
Obat  lain yang juga digunakan sebagai suplemen radang sendi adalah  glukosamin. Sama seperti asam hialuronat, obat ini dibuat dari  bahan-bahan yang mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari yakni  kepiting dan lobster.
Bisa Ular
Berawal  dari penelitian di perkebunan pisang di Brazil, Dr Maurio Mauricio  Rocha E Silva menemukan obat untuk mengatasi tekanan darah tinggi. Obat  yang kini dikenal dengan nama Captopril ini cukup populer dan banyak  digunakan hingga saat ini. Obat ini ditemukan secara tidak sengaja  ketika sejumlah pekerja perkebunan digigit ular berbisa Pit Viper  (Trimeresurus).
Gigitan  itu menyebabkan para pekerja jatuh tak sadarkan diri karena tekanan  darahnya turun secara drastis tak lama setelah digigit. Dr Maurio lantas  meneliti bisa ular tersebut, lalu menemukan senyawa yang bekerja  sebagai penghambat angiotensin converting enzyme (ACE Inhibitor).  Senyawa ini berfungsi menurunkan tekanan darah dan mencegah risiko  serangan jantung.
Keong Laut Beracun
Karena  bisanya yang sangat mematikan, keong laut beracun juga dikenal dengan  julukan keong rokok. Konon jika seseorang sudah disengat, ia hanya punya  waktu untuk menghisap sebatang rokok saja sebelum ajal menjemput. Namun  ilmuwan asal Filipina, Baldomero Olivera PhD menemukan manfaat besar di  balik racun yang mematikan itu.
Sejak  tahun 1960-an ia berhasil mengisolasi ratusan senyawa dalam racun keong  laut, yang kemudian ia kembangkan menjadi pereda nyeri Ziconotide dan  telah disahkan penggunaannya oleh FDA pada tahun 2004.
Jamur-jamuran
Siapa  tak kenal penicilin, antibiotik pertama yang ditemukan oleh Alexander  Fleming para tahun 1920-an. Meski besar manfaatnya, obat ini berasal  dari jamur yang ditemukan secara tidak sengaja di laboratorium Fleming.  Antibiotik lain yang juga dikembangkan dari jamur adalah doxorubicin,  yang belakangan digunakan juga untuk mengatasi pertumbuhan kanker.
Obat  ini awalnya dibuat dari jamur yang mengotori dinding kastil tua di  sebuah pulau kecil di Laut Adriatik. Satu lagi antibiotik yang diisolasi  dari jamur adalah cephalosporin. Ditemukan secara tidak sengaja di masa  Perang Dunia II, ketika ilmuwan mendapati beberapa kain perca sama  sekali bersih dari kontaminasi bakteri penyebab demam tifoid yang ketika  itu tengah mewabah.sumber: http://fenz-capri.blogspot.com/
