“Jar, gantiin Edi ke Bali ya? Dia sakit, nggak mungkin pergi.” Mimpi apa semalam, kok iya, Edi malah sakit disaat penting kayak gini. Jadi ceritanya, kami ada bisnis kecil-kecilan nih dan harus menemui sponsor di Bali. Yasudah, dari beberapa orang di tim, kami pilih Edi untuk yang cau ke Bali, secara dia emang paling jago casciscus (dibaca: presentasi). Jadi, mulailah sejak seminggu ini saya dan anggota lainnya mempersiapkan segala sesuatunya untuk presentasi tersebut. Nah, untuk tiket, Edi ini mau urus sendiri, katanya saudaranya lagi dapat promo jadi kita manfaatkan kesempatan ini buat dapet tiket murah. Hehe..Tadinya. Sekarang? Edi nggak ada, tiketnya apalagi. Nggak enak banget orang lagi di rumah sakit ditanyain tiket. Akhirnya saya dan rekan lain gelimpungan cek harga tiket yang nggak beda jauh dari budget yang disediakan. Dan…Emang the power of kepepet itu benar-benar ada. Saya kepikiran “kalau ada search engine untuk hotel, mungkin untuk penerbangan juga ada nih”. Mulailah putar otak memilah-milah keyword apa yang cocok. Untung saya lumayan
berpengalaman utak atik keyword (skill gak sengaja terasah waktu jaman kuliah buat cari-cari bahan tugas aka contekan.hehe), Mulai dari keyword 2 huruf, 3 huruf, dibalik sana dan sini (entah sudah berapa keyword dicoba tapi kebanyakan hanya mengarahkan saya ke laman maskapainya) akhirnya sampailah saya dengan keyword ‘tiket pesawat’ dan voila, nemu satu website yang menarik hati, Traveloka.com. Awalnya sih saya pikir ini travel agent secara namanya ada travel2nya :D
Cek dan ricek, memang bener website ini masih baru (pantes nggak pernah denger sebelumnya, apa saya yang nggak gaul, ya gatahu juga deh :D). Berhubung masih baru, saya coba cari review website ini dulu dong ya. Cek sana, cek sini, review yang tersebar di internet banyak positifnya. Andai ada negatif, paling masalah lama loading-nya saja. Dan, masih ragu, saya cek facebook-nya (takut banget kalau like dengan angka yang lumayan wow itu fiktif). Syukurlah, aman semua. Memang facebook itu aktif dan selalu di-update, yang penting ada ‘kehidupan dan interaksi’ lah disana.
Jadi sekarang, saya coba contohkan pemesanan tiket pesawat lewat Traveloka karena website seperti ini rasanya belum terlalu familiar ya.
1. Isi Kolom Tujuan Penerbangan
Saya pilih dari Yogyakarta ke Bali. Nanti akan muncul daftar tujuan penerbangan. Dan plus-nya adalah ada penerbangan ke Kualalumpur dan Singapore juga. Kayaknya recommended yah, karena Malaysia dan Singapore memang negara tetangga yang paling sering didatangi warga kita
Saya pilih tanggal 24 Mei 2013 untuk sekali jalan saja (waktu itu saya pergi tanggal 1 Mei 2013). Pulangnya jalur darat pun tak apa karena tidak buru-buru juga.
Sendirian aja, jadi saya pilih 1 kursi untuk dewasa. Lalu, klik “Cari Tiket”
4. Cek dan Compare
Ternyata…..Memang agak lama ya hasil pencariannya. Saya hitung ya sekitar 15 detik baru keluar semua hasil pencarian. Apa karena koneksi saya yang lemot ya? Saya pilih yang Lion penerbangan 07.25. Harga cocok, jadwal penerbangan cocok.
5. Pilih dan Cek Detail Penerbangan
Setelah saya klik “Pilih” di laman sebelumnya, muncul lah pilihan ini. Mau pilih tiket di website pemesanan mana hayo? Saya sih yang Trinusa aja, lagi ada tiket pesawat promo. hehe
6. Pesan Tiket ke Website Pemesanan
Kita di arahkan ke website Trinusa untuk pemesanan.
7. Isi Formulir dan Pembayaran
Selanjutnya tinggal isi formulir booking di Trinusa. Akhirnya…Tinggal kirim pembayaran lewat rekening Bank.
Kalau ingat ribetnya saat itu, rasanya pingin banget jitak si Edi ini. Bukan hanya sudah tiket kami harus cari mendadak, saya juga harus persiapkan apa saja yang mau dipresentasikan. Minder nggak minder lah, saya coba bolak balik salinan berkas yang sudah saya berikan ke Edi untuk saya presentasikan. Untunglah urusan dengan tiket cepat teratasi karena search engine tiket pesawat ini. Sisa waktu yang tersisa hari itu saya buat untuk latihan presentasi dibantu teman2. Walau hasilnya saya malah jadi bahan olokan rekan-rekan karena memang urusan public speaking atau public relation begini saya NOL besar, besar sekali. Tapi apa boleh buat, saya yang paling menguasai materi.
Keesokan harinya saya dengan PD yang pas-pasan dan satu tiket, terbanglah saya ke Bali. Sampai di Denpasar, saya sampai 10 menit sebelum waktu ketemuan dengan sopir yang disediakan sponsor kami ini. Amin lah, paling nggak dia pikir saya sudah siap banget (kata orang first impression penting). Untung lagi, sopir ini tidak terlalu banyak ajak bicara, jadilah saya punya banyak waktu untuk coba mengingat-ngingat apa dan bagaimana presentasi ini harus disampaikan. Dan akhirnya meeting pun tiba.
Baru tadi pagi kami dapet telepon dari sponsor, kalau mereka mau memberikan kami kesempatan untuk menjalankan program di proposal. Senengnya minta ampun. Ternyata, dengan semua keterbatasan dan ke-serbamendadak-an hari itu, BISA juga ya. Masih bingung saya sampai sekarang. Tapi yasudah lah, siang ini Edi akan traktir (atau dipaksa traktir saya dan rekan lain :D) untuk merayakan ini.
Kesimpulannya, saat ini ternyata teknologi sudah sangat maju, dan salah satunya ya Traveloka ini yang telah membantu masyarakat di Indonesia dalam memesan tiket secara online. Jadi, sekarang saya ga perlu datang ke bandara lagi tapi cukup duduk di depan laptop atau komputer saja, klik-klik dan “voila” E-tiket sudah ditangan hehe. Cara ini pastinya jadi lebih praktis dan gapake ribet lah. Tapi kalau nggak terburu-buru dan sudah langganan ke suatu maskapai ya mungkin langsung pesan ke maskapainya saja boleh juga. Ada yang bilang, beli di maskapai langsung mau gimanapun lebih murah. Tapi kalau buat saya sih, beda dikit tapi nggak pake ribet dan hemat waktu ya masih pilihan yang terbaik. Lihat sendiri kan betapa perbedaan waktu sedikit saya bisa memberi perbedaan yang sangat besar. Hehe.. Selamat mencoba!
www.traveloka.com