Namun cinta pertamanya bukanlah terhadap menara Eiffel, melainkan dengan si Lance yang tak lain si Lance ini adalah sebuah busur panah yang juga mengantarkannya menjadi atlit panahan kelas dunia, setelah itu dia naksir tembok Berlin, namun lagi-lagi cintanya runtuh seiring dengan runtuhnya tembok Berlin.
Tapi setelah jatuh cinta terhadap menara Eiffel, dia bertekad dan berikrar untuk mencintai, menghormati dan mematuhi “sang suami” yang disahkan dengan sebuah resepsi pernikahan di depan menara Eiffel yang disaksikan beberapa temannya.
Dan dia juga merubah namanya secara resmi dengan Erika La Tour Eiffel yang merupakan pencerminan dari tanda ikatan suci.
Kelainan ini disebut dengan Objectum-Sexual, ada sekitar 40 orang didunia yang tercatat menderita kelainan ini yang kesemuanya adalah wanita.
Dia menyalahkan apa yang dialaminya saat ini karena dia sering dianiaya oleh saudara laki-lakinya dan diterlantarkan oleh orang tuanya.
“Jika keadaanku sekarang ini dikarenakan apa yang telah kualami dan aku baik-baik saja dengan apa yang sedang kujalani ini, maka aku takkan bisa berubah”, ujarnya.
Jerry Brooker, seorang psychotherapy asal New York mengatakan penderita Objectum-Sexual terdorong oleh kebutuhan akan perhatian dan perlindungan, dia merasa nyaman dengan mencintai sebuah obyek walaupun itu benda mati, dan penderita ini bisa disebabkan oleh kesepian yang amat sangat dan juga keputus-asaan.
Oh my God! jangan sampai deh dia naksir Monas bisa berabe kita, walaupun dari berbagai sudut Monas emang lebih seksi dibanding menara Eiffel.
Sumber: http://phil0s0phia.wordpress.com/2008/06/24/seorang-wanita-menikah-dengan-menara-eiffel/